HIKING : Kebersamaan & Perjuangan
Dihari libur ini sungguh membosankan, dari rasa bosan itulah akhirnya ada dibenak gua untuk menulis artikel ini. Sebuah artikel pengalaman pribadi yang mungkin tidak bisa gua lupakan.
.
17 november 2018, mungkin tanggal ini telah menjadi saksi kebersamaan dan perjuangan untuk mencapai apa yang gua dan 8orang sahabat gua inginkan. Dimana hari itu adalah hari yang kami tunggu-tunggu, tepat pada tanggal itu kami memutuskan untuk mendaki gunung gede pangrango.
.
Pendakian gunung gede pangrango bukanlah yang pertama buat gua. Tapi, gunung gede pangrango lahh yang menurut gua paling berkesan.
.
Setelah beberapa persyaratan telah kami siapkan dan telah kami selesaikan, tepat pukul 09.00 wib kami langsung bergegas menuju pos 1. Dan semua barang bawaan kami diperiksa disana. Setelah semua barang bawaan dinyatakan lolos verifikasi, dengan mengucap "BISMILLAH" kemi mendaki gunung pangrango dengan ketinggian 3019 mdpl.
.
Beberapa ratus meter pertama kami jalan begitu menyenangkan dan tidak ada rasa lelah diasitu. Tapi, setelah itu kami merasa langkah kaki kami begitu berat, dan akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat. Setelah kurang lebih 10menit kami beristirahat, kami kembali melanjutkan perjalanan. kurang dari 5menit, kami istirahat kembali, hemmm hal yang mengesalkan bukan.
.
Dan pada akhirnya kami menyadari kalau begini terus untuk mencapai puncak akan memakan waktu yang cukup lama dan bisa jadi kami tidak kebagian tempat untuk berkemah, disinilah kami memutuskan ada yang jalan pertama dengan tujuan untuk menghemat waktu. Ada satu kejadian yang menurut gua konyol disitu, ketika gua sedang asik beristirahat, ada 2orang rombongan pertama turun dengan wajah yang cukup tegang dan rasa lelah. Ternyata ada barang yang tertinggal dibawah, padahal jarak titik kumpul mererka sangat jauh dengan barang yang tertinggal itu. Hal yang sangat bodoh kan hehe
.
Setengah perjalanan telah kami lewatkan, dan kalaitu waktu telah menunjukan kurang lebih pukul 17.00 wib. Beberapa menit kemudian hujanpun turun dengan derasnya dan kebetulan gua ada diromobongan paling belakang. Kami bertiga tidak tahu harus berbuat apa? Dan beruntung setelah kami jalan beberapa langkah kedepan ada segerombolon orang yang sedang berteduh.
Kamipun memutuskan untuk bergabung dengan segerombolan orang itu.
.
Hujan sudah mulai reda, kami bertiga melanjutkan perjalanan. Diperjalanan kaki ini bertambah berat untuk berlangkah, 45menit kami berjalan akhirnya kami pun sampai ditempat berkemah. Sesuai apa yang kami takutkan sebelumumnya, tempat berkemah itu sudah terisi penuh. Tersisa satu lahan itu pun hanya cukup satu tenda saja. Mau tak mau kami harus berdesak-desakan disitu, dan sialnya lagi sleeping bag yang kami bawa semuanya basah. disitulah KAMI MEMUTUSKAN UNTUK TIDAK MELANJUTKAN PERJALANAN MENUJU PUNCAK karena itu sangat beresiko buat kami.
.
Setelah melihat kondisi tenda yang basah dan sempit rasanya sulit untuk kita bermalaman di tenda itu. Kalaitu kami mendengar diatas sana ada mushola, akhirnya kami memutuskan untuk sholat maghrib berjamaah sekalian melihat kondisi mushola tersebut apakah layak untuk kami bermalaman dimushola itu. Tapi ternyata mushola itu tidak memungkinkan untuk kami tempati dimalam itu.
.
Setelah sholat maghrib kami kembali ke tenda, ditengan perjalanan kami melihat ada lahan kosong disana, dan sepertinya lahan itu bisa didirikan satu tenda. Setelah, kami membuat tenda dilahan itu kami membereskan semua barang bawaan kami. Dan beristirahat di malan itu.
.
Tidurpun tidak begitu nyenyak, batu-batu kecil yang ada dibawah tubuh begitu mengganggu istirahat kami. Tak terasa matahari pun telah terlihat dan hari pun telah berganti.
.
Gua yang tidur di tenda atas dan alarm diperut pun sudah berbunyi. Gua bangun dari tidur dan langsung menuju ke tenda satu untuk mencari makanan yang tersisa semalam. Setelah sampai ditenda satu, gua langsung disuguhi makanan yang cukup unik, makanan yang tak pernah gua temui sebelumnya, mungkin diantara para pembaca pun ada yang tidak pernah makan dan lihat makanan unik itu.
.
Makanan itu dinamakan KEMES (Kentang Meses) nama makanan yang tidak pernah para pembaca dengar kan hehehe. Maknan itu ditemukan dan diciptakan oleh salah satu temen gua. Sebuah temuan yang disebabkan minyak goreng yang kami bawa tempuh seluruhnya, dan akibat itulah KEMES lahir hehehe.
.
18 November 2018, pukul 08.00 wib kami kembali turun dan kami gagal untuk menaklukan gunung yang satu ini, padahal tempat kami berkemah sudah dekat dengan puncak gunung pangrango. Tapi, demi keselamatan bersama akhirnya kami turun dengan rasa kecewa.
KARENA LEBIH BAIK KITA KEHILANGAN MOMEN DI PUNCAK GUNUNG DARI PADA KITA KEHILANGAN SEORANG SAHABAT.
.
Disinilah kebersamaan kami diuji. Dengan penuh perjuangan untuk bisa bertahan hidup di atas gunung dengan situasi yang cukup memprihatinkan. Sebuah pengalaman yang tidak akan gua dan 8orang sahabat lupakan. Dan Terima Kasih Tuhan, kau telah melindungi kami sehingga kami bisa pulang dengan selamat dan bisa kembali berkumpul dengan keluarga dan sahabat tercinta.
.
.
✏ OBS
Komentar
Posting Komentar